Dia pasti menunggu
Di bundaran depan stasiun
Di tempat yang seperti biasa
Dan sambil melihat jam,
Dia pasti sedang mencari
Jawaban di tengah keramaian
Dan surat cinta
Ia berikan
Katanya,
“Beri tahu perasaan mu”
Larilah! Diriku dengan sekuat tenaga
Saat nya turun dari bus di kemacetan
Larilah! Diriku demi cinta ini,
Menyeberangi jalan
Hembusan nafasnya masa muda
Cinta itu kapanpun
Selalu tidak terduga
Keberlanjutan yang tak wajar
Daripada dirimu yang nantinya kan menunggu
Lebih baik ku menunggumu…
Perasaanku
Tlah ku tentukan
Ku ingin mengatakan,
“Aku bersedia…”
Bagaikan sang angin
Ku ingin terbang pergi dari tempat ini
Menuju ke naunganmu
Bagaikan sang angin
Satu arah lurus
Sampai Aku tak kuat
Rasa cinta membuat bergetar
Larilah! Diriku dengan sekuat tenaga
Saat nya turun dari bus di kemacetan
Larilah! Diriku demi cinta ini,
Menyeberangi jalan
Hembusan nafasnya masa muda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar